Seleksi Karyawan (1)
Masih terekam dalam benak saya, bagaimana dulu susahnya melamar pekerjaan setelah lulus S-1 tahun 1995 lalu. Walaupun belum terjadi krismon, tapi lowongan pekerjaan begitu sulitnya (apalagi sekarang ya…). Setelah berkali-kali melayangkan surat lamaran ke berbagai perusahaan, dipanggil, dites… eh, gak lolos lagi.. Wah,wah… ternyata tahapan paling sulit kedua setelah sulitnya menembus lowongan kerja adalah menembus tahap seleksi. Saya akan menampilkan beberapa edisi tulisan tentang seluk beluk seleksi. Kali ini membahas tentang konsep dasar seleksi.
APA YA SELEKSI ITU…??
Seleksi adalah kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan (Samsudin, Sadili, 2009). Dengan kata lain, seleksi adalah usaha memperoleh karyawan yang kualifaid pada setiap jabatan dan pekerjaan agar pelaksanaan pekerjaan efisien dan efektif.
Menurut Hasibuan, Malayu (2009), tujuan dilakukannya seleksi adalah untuk mendapatkan karyawan yang:
1. Kualified dan potensial
2. Jujur dan disiplin
3. Cakap dengan penempatan yang tepat
4. Terampil dan semangat dalam bekerja
5. Memenuhi syarat UU Perburuhan
6. Dapat bekerjasama secara vertikal/horisontal
7. Dinamis dan kreatif
8. Inovatif dan bertanggung jawab
9. Loyal dan berdedikasi tinggi
10. Mengurangi tingkat absen dan turnover
11. Mudah dikembangkan di masa depan
12. Dapat bekerja mandiri, berperilaku baik, punya malu
DASAR DIADAKANNYA SELEKSI
Menurut Hasibuan (2009), dasar dilakukannya seleksi adalah:
1. Kebijaksanaan perburuhan pemerintah
Seleksi penerimaan karyawan baru harus berdasarkan UU Perburuhan Pemerintah, antara lain: memperhatikan usia (tidak boleh di bawah umur), melarang adanya diskriminasi kulit, agama dan bangsa, tidak terlibat dalam G30S/PKI.
2. Job spesicification
Dalam spesifikasi jabatan, telah ditetapkan persyaratan dan kualifikasi minimum dari orang-orang yang dapat menjabat atau melakukan pekerjaan tersebut.
3. Ekonomis
Mengadakan seleksi harus dengan cara yang paling efektif dengan biaya serendah-rendahnya untuk mendapatkan karyawan yang sebaik-baiknya.
4. Etika sosial
Memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan dan adat istiadat masyarakat serta hukum yang berlaku di negara ybs.
KUALIFIKASI DASAR SELEKSI
Tenaga kerja yang diterima perusahaan adalah yang memenuhi syarat-syarat (job specification), antara lain:
1. Keahlian (Terdiri dari technical skill (keahlian yang dimiliki oleh pegawai pelaksana), human skill (keahlian dalam memimpin beberapa orang bawahan), dan conceptual skill (keahlian yang dimiliki untuk pucuk pimpinan dalam mengkoordinasi semua aktivitas bawahan).
2. Pengalaman.
3. Usia (Biasanya perusahaan lebih suka menerima karyawan yang masih berusia muda, sekitar usia 25-30 tahun. Pada umumnya perusahaan menolak mempekerjakan karyawan yang sudah berusia lanjut dengan alasan: terlalu lambat dalam bekerja, kurang kreatif, sukar melatih dan mendidik, sering mangkir karena alasan kesehatan, relatif kurang sehat dibanding usia muda.
4. Jenis kelamin
5. Pendidikan
6. Kondisi fisik (sehat jasmani dan rohani), khususnya untuk jabatan tertentu.
7. Tampang (personal appearance), khususnya untuk jabatan-jabatan tertentu.
8. Bakat (aptitude)
9. Temperamen (pembawaan seseorang).
10. Karakter.
Karakter berbeda dengan temperamen. Karakter adalah faktor exogen, dan dapat diubah melalui pendidikan. Sedangkan temperamen adalah faktor endogen, dan tidak dapat diubah.